“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33) * Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".(QS Yusuf: 108)

Cari Blog Ini

Rabu, 03 Agustus 2022

KAIDAH DALAM MERUBAH KEMUNGKARAN


Allah ta'ala berfirman: 
وَلَا تَسُبُّواْ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَسُبُّواْ ٱللَّهَ عَدۡوَۢا بِغَيۡرِ عِلۡمٖۗ 
"Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. ( Al-An'am, Ayat 108)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata: 
"Kita bisa mengambil pelajaran dari ayat yang mulia ini bahwa apabila seseorang dicegah dari suatu kemungkaran menjadikannya terjatuh kepada kemungkaran yang lebih parah maka yang wajib adalah mendiamkannya hingga tiba waktu yang memungkinkannya mengubah kemungkaran tersebut menjadi hal yang ma'ruf"
Syarah Riyadhus Shalihin 2/357

‏💡قال تعالى :(وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ) 
قـال ابن عثيمين رحمه الله :

نأخذ من هذه الآيات الكريمة أنه إذا كان نهي الإنسان عن منكر ما يوقع الناس فيما هو أنكر منه ، فإن الواجب الصمت ، ‏حتى يأتي اليوم الذي يتمكن فيه من النهي عن المنكر ليتحول المنكر إلى معروف . 

📚[شرح رياض الصالحين (م٢، ص٣٥٧)].

https://twitter.com/aqwal_ahl_alelm/status/1554159928666898443?s=19

0 comments:

Posting Komentar