“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33) * Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".(QS Yusuf: 108)

Cari Blog Ini

Rabu, 24 Mei 2023

SHADAQAH ADALAH BUKTI KEIMANAN HAMBA


Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الصدقة برهان
"...Shadaqah adalah bukti..." (HR Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata dalam penjelasan hadits ini:

الصدقة: بذل المال تقربا إلي الله- عز وجل- فيبذل المال على هذا الوجه للأهل، والفقراء، والمصالح العامة، كبناء المساجد وغيرها؛ برهاناً على إيمان العبد، وذلك أن المال محبوب إلي النفوس، والنفوس شحيحة به، فإذا بذله الإنسان لله، فإن الإنسان لا يبل ما يحب إلا لما هو أحب إليه منه. فيكون في بذل المال لله- عز وجل- دليل على صدق الإيمان وصحته. ولهذا تجد أكثر الناس إيماناً بالله- عز وجل- وبإخلافه؛ تجدهم أكثرهم صدقة

Shadaqah yaitu mengeluarkan harta dalam rangka beribadah kepada Allah -azza wa jalla-. Mengeluarkan harta untuk keluarga, orang-orang fakir, untuk kemaslahatan bersama seperti mendirikan masjid dan yang semisalnya merupakan bukti keimanan seorang hamba. Hal itu karena harta sangatlah dicintai oleh jiwa, dan jiwa sangat bakhil dengan harta. Seseorang tidaklah mengorbankan sesuatu yang dicintainya kecuali untuk sesuatu yang lebih dicintainya. Oleh karenanya, membelanjakan harta karena Allah 'azza wa jalla adalah bukti kejujuran dan kebenaran iman. Sehingga engkau dapati kebanyakan manusia yang lebih kuat keimanannya kepada Allah 'azza wa jalla daripada yang lain nya, mereka lebih dermawan.

Syarah Riydhus Shalihin Ibnu Utsaimin 


KESABARAN ADALAH CAHAYA


Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah potongan hadits:
وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ
"...Dan kesabaran adalah cahaya..." (HR Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah dalam Syarah kitab Riyadhus Shalihin menjelaskan:

وأما الصبر فقال: ((إنه ضياء)) فيه نور؛ لكن نور مع حرارة، كما قال الله تعالي) هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُوراً) (يونس: من الآية٥) .

فالضوء لابد فيه من حرارة، وهكذا الصبر، لابد فيه من حرارة وتعب، لأن فيه مشقة كبيرة، ولهذا كان أجره بغير حساب.

فالفرق بين النور في الصلاة والضياء في الصبر، أن الضياء في الصبر مصحوب بحرارة؛ لما في ذلك من التعب القلبي والبدني في بعض الأحيان.

"Adapun kesabaran beliau katakan sebagai ضياء yang ada cahaya padanya. Namun cahaya yang disertai panas. Sebagaimana firman Allah ta'ala:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُوراً
"Dialah Allah yang telah menjadikan matahari bercahaya dan bulan bersinar" (Yunus : 5)
Ad Dhau' adalah cahaya yang mengandung panas. Demikian pula kesabaran tentulah ada panas dan keletihan di dalamnya. Sebab, di dalam kesabaran terdapat kesulitan yang besar oleh karenanya pahalanya tidak terbatas.
Adapun perbedaannya antara nur (cahaya) dalam shalat* dan dhiya' (cahaya) dalam sabar adalah karena cahaya dalam kesabaran disertai panas yang terkadang ada keletihan emosional dan fisik di dalamnya"

Syarah Riydhus Shalihin Ibnu Utsaimin rahimahullah hal 97.

*) Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalam potongan hadits yang sama dengan potongan hadits di atas:
و الصلاة نور 
"...shalat adalah cahaya..." (HR Muslim)


DEKATNYA HAMBA KEPADA ALLAH KETIKA SUJUD


Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
"Paling dekatnya seorang hamba kepada Rabbnya (Tuhannya) adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdo'a " (HR Muslim)

Di antara do'a yang dibaca nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dalam sujudnya adalah: 

اللَّهُمَّ اغفِرْ لي ذَنبي كُلَّهُ: دِقَّه وجِلَّهُ، وأَوَّله وَآخِرَهُ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّه
"Ya Allah, ampunilah dosaku seluruhnya, baik yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang terangan maupun tersembunyi" (HR Muslim)

Minggu, 21 Mei 2023

JANGAN JAUH DARI ALLAH



Ibnul Qayyim rahimahulloh berkata: 
"Dengan Allah, setiap yang sulit menjadi mudah, yang susah menjadi gampang, yang jauh menjadi dekat. Dengan Allah, hilang segala kesedihan,  kekhawatiran, dan kesedihan. Tiada kesedihan, kekhawatiran, dan kesedihan bersama Allah".

Ad Daa' wad dawaa' 436
#mintobasuki #santrimintobasuki 
‏قـــال ابن القيم رحمه الله :
بالله يهون كل صعب ويسهل كل عسير
ويقرب كل بعيد وبالله تزول الهموم والغموم والأحزان فلا همّ مع الله ولا غمّ ولا حزن .

📚[‌الداء والدواء 436]

https://twitter.com/aqwal_ahl_alelm/status/1660047275647725569?t=8JVbI_as__IsuIFL4yYBzQ&s=19

DEKATNYA HAMBA KEPADA ALLAH KETIKA SUJUD


Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
"Paling dekatnya seorang hamba kepada Rabbnya (Tuhannya) adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdo'a " (HR Muslim)

Di antara do'a yang dibaca nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dalam sujudnya adalah: 

اللَّهُمَّ اغفِرْ لي ذَنبي كُلَّهُ: دِقَّه وجِلَّهُ، وأَوَّله وَآخِرَهُ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّه
"Ya Allah, ampunilah dosaku seluruhnya, baik yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang terangan maupun tersembunyi" (HR Muslim)

Sabtu, 13 Mei 2023

BANYAK BERDZIKIR AMAN DARI KEMUNAFIKAN


Imam Ibnu Al Qayyim rahimahulloh berkata :
"Banyak berdzikir kepada Alloh azza wa jalla adalah keselamatan dari kemunafikan. Sebab, orang munafik hanya sedikit ingat Allah. Allah ta'ala berfirman tentang orang-orang munafik:
ولا يذكرون الله إلا قليلا
"Mereka hanya sedikit sekali mengingat Allah" (an nisa: 152)

Al waabolus Shayib 161
 
‏قال الإمام  ابن القيم رحمه الله :
كثرة ذكر الله عز وجل أمانٌ من النفاق، فإن المُنافقين قليلوا الذكر لله ، قال الله تعالى في المنافقين : { ولا يذكرون الله إلا قليلا } .
📚 الوابل الصيب : (161)

https://twitter.com/aqwal_ahl_alelm/status/1657042684018606086?t=T1UdakfVpUFP5bE1Uf27Yw&s=19

Kamis, 11 Mei 2023

SIAPA MANUSIA YANG DIPERBUDAK SETAN?


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata: 
"Setiap orang yang menjauh dari peribadahan kepada Allah maka dia senantiasa diperbudak oleh setan".

Syarah Arba'in An Nawawi hal 285

‏قال الشيخ ابن عثيمين - رحمه الله :
فكل إنسان يفر من عبادة الله فإنه 
سيبقى في رقِّ الشيطان.
📙شرح الأربعين النووية ص٢٨٥

https://twitter.com/rtwett_tm/status/1656579308167610369?t=4oBgcrAmIwnucl0Jwk9EWQ&s=19

Jumat, 05 Mei 2023

JIKA INGIN ALLAH MENGAMPUNIMU ....


Syaikh Shalih bin Fauzan alfauzan -hafidzahullah- berkata:
"Jika engkau menginginkan Allah mengampunimu, maka maafkanlah orang yang telah berbuat buruk padamu. Sesungguhnya balasan itu tergantung amalan".

Syarah kitab Al Kabair hal 106

‏قــال الشـيخ صـالح بن فوزان الفــوزان  حفظه الله:
إذا كنـت تريـد أن يغــفر الله لك،
فاغفــر لمن أسـاء إليك.
لأن الجـزاء من جنـس العمـل.
📘 شـرح كـتاب الكبائـر صـ106 

https://twitter.com/RTq88/status/1654084287115800577?t=6hFNwCMK4HorSBq3IanJ6A&s=19

Rabu, 03 Mei 2023

HAKEKAT DUNIA



Ali bin Abi Thalib radhiyallohu anhu  pernah ditanya: 
"Gambarkan kepadaku tentang dunia ini".
Maka beliau menjawab: "Sesuatu yang halal akan dihisab, sedangkan yang haram tempatnya di neraka"

Az Zuhd Ibnu Abid Dun-ya 29.

‏قيل لعلي بن أبي طالب رضي الله عنه يا أبا الحسن 
صِف لنا الدنيا ؟ 
فقال :
حلالها : حساب
وحرامها : النار
📚 الزهد لابن أبي الدنيا (٢٩) 
Twitter @alsalaf_1

Catatan pent.: 
Maksud halalnya dihisab yaitu sesuatu yang diperoleh dengan cara halal maka akan tetap ada pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Adapun yang haram jelas mendapatkan ancaman dimasukkan neraka. Allahu a'lam 


Selasa, 02 Mei 2023

KEMULIAAN DIDAPATKAN DENGAN MENGIKUTI GENERASI SALAFUS SHALIH



Syaikh Ibn Utsaimin rahimahulloh berkata: 
"Kita mengetahui dengan yakin dan kita bersaksi kepada Allah azza wa jalla bahwasanya seandainya kita kembali kepada jalannya generasi awal (salaf) dalam menapaki agama kita, niscaya kita akan memperoleh kemuliaan dan kemenangan atas seluruh manusia".
Majmu' Fatawa wa Rasaail 3/48.

‏قال العلامة ابن عثيمين رحمة الله تعالى:
" ونحن نعلم علم اليقين ونشهد الله عز وجل اننا لو رجعنا الى ما كان عليه أسلافنا في ديننا لكانت لنا العزة و الكرامة والظهور على جميع الناس".
📚[مجموع فتاوى ورسائل الشيخ( ٣ / ٤٨ )]

Twitter @aqwal_ahl_alelm

TAWAKAL HANYA KEPADA ALLAH

Allah ta'ala berfirman; 

‏﴿وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ﴾
"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati" (QS Al Furqan: 58)
Sulaiman Al Khawash berkata:
"Tidak sepatutnya bagi seorang hamba setelah mengetahui ayat ini dia meminta pertolongan kepada selain Allah dalam urusannya.."
Tarikh Dimasyqa 72/249

‏﴿وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ﴾
قال سليمان الخواص: 
"ما ينبغي لعبد بعد هذه الآية أن يلجأ إلى أحد غير الله في أمره..."
‌ تاريخ  دمشق ٢٤٩/٧٢

Rabu, 26 April 2023

JIKA TIDAK MAMPU MENYELESAIKAN PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWAL KARENA UDZUR SYAR'I


Pertanyaan: 
Bagaimana hukum orang yang tidak mampu menyelesaikan puasa enam hari di bulan syawal karena ada udzur syar'i?

Syaikh Ibnu Baz rahimahulloh menjawab: 
Anda mendapat pahala puasa yg telah anda kerjakan. Dan semoga anda mendapat pahala yg sempurna jika penghalangnya adalah udzur syar'i dan anda tidak perlu mengqadha'nya.
Majmu' Fatawa 15/395

س -حكم من لم يستطع إكمال الست من شوال لعذر شرعي ؟

▪️ قال ابن باز رحمه الله :
 لك أجر ما صمت منها ويرجى لك أجرها كاملة إذا كان المانع من إكمالها عذرا شرعيا وليس عليك قضاء لما تركت منها. 
📚 مجموع الفتاوى : (15/ 395)

Minggu, 26 Maret 2023

MEMBACA PERJALANAN HIDUP NABI MELEMBUTKAN HATI


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata:
Membaca perjalanan hidup Rasulullah memiliki pengaruh yang luar biasa bagi hati, karena bisa mengingatkan manusia dan seakan akan dia hidup bersama para shahabat sehingga bisa melembutkan hatinya"
Fatawa Nurun alad Darb 19/12

‏💡 قراءة السيرة يلين القلب .
▪قال الشيخ ابن عثيمين :
قراءة السيرة لها تأثير عجيب على القلب ، لأن الإنسان يتذكر ، وكأنه مع الصحابة ، فيلين قلبه .
📚[فتاوى نور على الدرب 19/12]

PERBANYAK MEMBACA AL QUR'AN DI BULAN RAMADHAN



Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata:
‏لا تجعل يوم صومك كيوم فطرك، اجعل عليك الخشوع والتعبد أكثر من قراءة القرآن، لأن شهر رمضان هو شهر القرآن، وأنزل القرآن في رمضان، إذا هو شهر القرآن أكثر فيه من قراءة القرآن بتأمل وتدبر واستحضار بأنك تقرأ كلام الله عز وجل، كلام رب العالمين.

"Janganlah engkau jadikan hari puasamu seperti hari-hari tanpa puasa. Hendaklah engkau khusyu' dan tunduk beribadah. Perbanyaklah membaca al Qur'an karena bulan ramadhan adalah bulan Al Qur'an. Dan Al Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan. Karena ramadhan bulan Al Qur'an, maka perbanyaklah membaca Al Qur'an dengan merenungi dan memperhatikan serta menghadirkan hati bahwasanya engkau sedang membaca firman Allah azza wa jalla, ucapan Tuhannya seluruh alam semesta"

https://twitter.com/bin_othaimen/status/1639027780548427776?s=19

Selasa, 03 Januari 2023

Benarkah Pernyataan: Yang Penting Niatnya Baik?

Pernahkan kamu mendengar orang berkata begitu waktu ditegur waktu melakukan amalan yang keliru lalu berkilah: "yang penting kan niatnya baik".

Sebelum kita jawab, penting untuk mengetahui, apa sih sebenarnya niat itu? Niat, secara ringkas maknanya keinginan untuk mengerjakan sesuatu, baik sesuatu itu baik maupun buruk.
Nah, niat ini sangat penting dalam ibadah. Bahkan, ibadah menjadi tidak bernilai apa-apa kalau salah niat lho. Niat haruslah ada sebelum mengerjakan suatu ibadah.
Terkait niat ini ada beberapa hal yang mesti kita ketahui.

Pertama: Niat membedakan antara satu ibadah dengan ibadah yang lain. Contoh konkritnya, shalat misalnya. Ketika kita mengerjakan shalat, shalat apa yang kita kerjakan ini, shalat sunnahkah atau shalat wajib. Shalat rawatib ataukah shalat tahiyatul masjid. Semua ini dibedakan dengan niat. Demikian pula ibadah-ibadah yang lain seperti puasa, sedekah, dll. Silahkan di analogikan sendiri ya.

Kedua: Niat membedakan antara adat/kebiasaan dengan ibadah. Misalnya mandi, apakah mandi untuk sekedar membersihkan badan ataukah mandi wajib? Jika mandi untuk membersihkan badan atau biar segar, maka tidak ada nilai ibadahnya. Jika mandi wajib maka dinilai ibadah.
Contoh lain, memakai pakaian menutup aurat. Jika niatnya karena kebiasaan, tidak ada pahalanya. Jika niatnya untuk menutup aurat karena mematuhi perintah Allah dan RasulNya, tentu ini ibadah yang mulia.
Contoh lain, berlapar-lapar. Jika dia niatkan untuk diet, atau karena nggak ada yang dimakan, ini tidak ada nilai ibadahnya. Namun, jika dia niatkan berpuasa, tentu besar pahalanya karena termasuk amal ibadah. Silahkan di analogikan dengan amalan lainnya.

Ketiga: Niat yang benar adalah salah satu syarat diterimanya amal. Maksudnya? Jika melakukan amalan tidak dengan niat yang benar, yaitu ikhlas karena Allah, so pasti sia-sia amalannya. Misalnya biar dilihat orang atau calon mertua. Allah tidak akan menerima amal kecuali yang di dasari niat ikhlas. Pernah baca hadits ini kan:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
"Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung niatnya dan setiap orang akan dibalas sesuai dengan yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya untuk Allah dan rasulNya, maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya. Namun barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya mendapatkan sesuai yang diniatkannya" (HR Bukhari dan Muslim)
Nah, hadits di atas ada rumus sekaligus penerapannya. Rumusnya: Seseorang hanya mendapatkan apa yang diniatkannya. Contoh aplikasinya adalah dengan hijrah. Hijrah meninggalkan negeri kufur menuju negeri Islam adalah amalan yang utama. Namun jika salah niat, yang didapatkannya pun nol.
Selain niat, syarat diterimanya amal yang kedua adalah mengikuti contoh yang dipraktekkan Nabi shallallahu'alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Keempat: Niat baik tidak serta merta menjadikan amalan yang buruk menjadi baik. Misalnya, mencuri dengan niat untuk disedekahkan. Atau beribadah dengan amalan yang tidak pernah ada contoh dan asalnya dari syariat. Meski niatnya baik untuk beribadah kepada Allah, tapi karena caranya salah, maka niat yang baik tidak bisa menjadikan amalan buruk tersebut menjadi baik. Ini sebagai jawaban dari orang yang mengatakan yang penting niatnya baik.

Kelima: Niat yang ditujukan kepada Allah tidak perlu diucapkan denga lisan. Allah Maha Tahu apa yang ada di hati kita dan apa yang kita niatkan. Ketika kita beribadah, Allah tahu niat dalam hati kita, untuk Allah semata atau untuk selainNya. Allah menilai apa yang ada di dalam hati kita dan akan memberi balasan sesuai niat kita.
Beda halnya dengan niat yang kita tujukan kepada sesama manusia. Ini mesti diucapkan. Misal kita berniat bayar hutang, ketika menyerahkan uang pelunasan mesti kita sampaikan ke orangnya agar dia paham bahwa uang yang kita serahkan untuk bayar hutang, bukan dikasihkan cuma-cuma. Jika kita cuma menyerahkan uang begitu saja kepada orang yang menghutangi kita tentunya dia tidak tahu maksud kita, untuk bayar hutang atau untuk yang lainnya.
Begitu juga dengan seluruh akad-akad lainnya yang berkaitan dengan muamalah kepada sesama manusia mesti ada ijab qabulnya.
Sekian, semoga ada manfaatnya.