Catatan Faidah (4):
SABAR TERHADAP TAKDIR-TAKDIR ALLAH YANG TIDAK DISUKAI
Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rahimahullah- berkata dalam syarah Riyadhus Shalihin:
"Hal ini dikarenakan takdir Allah ada dua, ada yang disukai dan yang tidak disukai. Takdir yang disukai hendaknya disyukuri. Syukur adalah bagian dari ketaatan, dan ini termasuk kesabaran jenis pertama (sabar dalam ketaatan kepada Allah).
Takdir yang tidak disukai manusia, seperti seseorang diuji dengan musibah pada badannya, musibah pada hartanya dengan kehilangan, diuji dengan keluarganya, diuji dengan masyarakatnya dan berbagai macam ujian lainnya yang butuh pada keteguhan. Hendaknya seseorang bersabar dari melakukan yang diharamkan Allah dengan menampakkan keluh kesah melalui ucapan, hati, maupun dengan anggota badan. Kondisi manusia ketika sedang menghadapi musibah ada 4 keadaan: Pertama menampakkan kemarahan (tidak sabar dengan takdir Allah), kedua: bersabar, ketiga: ridha, dan keempat: Bersyukur.
0 comments:
Posting Komentar